Cacing tanah di dunia telah teridentifikasi sebanyak 1.800 spesies. Dua dari spesies itu yaitu : Lumbricus Rubellus (dikenal dengan cacing eropa) dan Pheretima Aspergillus (dikenal dengan cacing kalung) banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.
Apabila anda pergi ke toko obat Cina dan menanyakan obat demam atau tifus maka anda akan disarankan mengkonsumsi cacing tanah kering atau direbus dan diminum airnya. Tersedia pula cacing kering yang sudah dimasukkan ke dalam kapsul.
Komponen kimia cacing tanah tidak menimbulkan efek toksik bagi manusia sehingga aman dikonsumsi. Selain itu menurut peneliti Bambang Sudiarto dari Lembaga Ekologi Universitas Pajajaran Bandung, cacing adalah sumber protein paling tinggi, sekitar 76 persen. Ini berarti lebih tinggi dibanding protein yang terkandung dalam daging yang hanya 65 persen dan 45 persen untuk kacang kedelai.
Peneitian laboratorium menyebutkan, pheretima memiliki khasiat terhadap sistem syaraf (menenangkan, menghilangkan kejang, menurunkan panas dan menghentikan nyeri), terhadap sistem kardiovaskular (menurunkan tekanan darah dan menormalkan detak jantung yang tidak teratur), terhadap sistem imunologi (meningkatkan daya imun), terhadap sirkulasi darah (mencegah pembentukan trombus dan mencegah pembekuan darah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar